Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) baru saja meluncurkan dua unit Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan terbaru yang dilengkapi dengan SM 5 (senapan mesin) berkaliber 12,57 x 99 MM yang siap mengamankan sumber daya laut Indonesia.
Dengan panjang mencapai 63 meter, Adin membeberkan bahwa kapal hibah dari Pemerintah Jepang ini tentunya dilengkapi teknologi terbaru dan lebih canggih dibandingkan kapal-kapal yang selama ini dimiliki KKP. Kapal ini pun akan menjadi kawal pengawas terbesar milik Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membangun dua kapal pengawas perikanan berukuran 50 meter tahun 2022 ini. Kedua kapal dengan teknologi “anti illegal fishing” tersebut diproyeksikan untuk memperkuat armada pemberantasan pencurian ikan di laut Indonesia.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP, Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (10/4/2022) menjelaskan, kapal pengawas yang akan dibangun tersebut dilengkapi dengan peralatan dan permesinan yang canggih.
“Ada teknologi satelit, dan kapal pengawas di setiap zona dan terkoneksi dengan pesawat pemantau (air surveillance), sehingga tidak ada praktik penangkapan ikan yang melebihi kuota,” kata Menteri Trenggono, Selasa (29/3/2022).
Dalam pertemuan Pemerintah Indonesia, dengan Duta Besar Denmark HE Mr. Lars Bo Larsen, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan tiga inisiasi program untuk memperkuat kerja sama sektor kelautan dan perikanan.
Keseriusan itu ditunjukkan dengan kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ke markas salah satu perusahaan galangan kapal tertua di dunia, Freire Shipyard, yang berada di Vigo, Spanyol, pada Jumat (29/10/2021) siang waktu setempat.